Kamis, 07 Mei 2009

Kedewasaan Masyarakat Indonesia

Jika kita mau mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa, apalagi yang nota bene berlaku sistem demokrasi, maka salah satu yang menjadi entri point yang penting adalah sejauh mana bangsa tersebut memiliki kedewasaan dalam menghadapi segala problematika hidup, dan mati sementara kedewasaan bangsa tentunya berasal dari kedewasaan masyarakat di dalam bangsa tersebut.

Demokrasi saat ini yang sedang kita dengung dan agungkan sebagai sistem yang maha sempurna (seolah tidak ada sistem lain yang lebih baik dari demokrasi) tengah dihadapkan pada suatu masalah besar yang kurang diperhitungkan oleh para politisi dewasa ini atau sengaja dilupakan (karena mata batin mereka telah buta dengan janji-janji palsunya).

Tidak lain, masalah itu berasal dari dua sumber; Pertama, Perbandingan politisi yang murni berjuang untuk rakyat dengan politisi yang sekedar mencari simpati rakyat masih sangat sedikit. Kedua, Lahirnya dua tipologi masyarakat sebagai sebuah produk demokrasi kekuasaan (baca: elit yang hanya mementingkan kekuasaan) diantaranya; Pertama, masyarakat yang apatis (baca: putus asa) dan kemudian melahirkan sikap; masa bodoh/ golput, jualan politik (masyarakat yang rela menjual suaranya demi keuntungan sesaat, misal; terima sogokan, perbaikan jalan, gedung dll.), menganggap semua politisi sama, menentang demokrasi/ menginginkan revolusi, dan sejuta sikap buruk lainnya. Kedua, masyarakat yang menjadi pengekor atau hamba pimpinan (baca:birokrasi) dengan kata lain asal bapak senang, yang penting bonus naik, dll. hal tersebut melahirkan budaya masyarakat yang hampir mirip dengan hewan peliharaan.

Ditengah jutaan pendapat terkait pemilu April 2009, ada ungkapan menarik dari salah seorang anggota masyarakat seperti tanpa dosa mengatakan, "Pokoknya dari Partai mana saja dan Caleg mana saja kalau mau betulin jalan kita, kita akan pilih deh...!!!", realitas seperti ini sudah mudah kita jumpai bahkan sampai pada masyarakat yang sudah merasakan bangku sekolah, bukankah ini bagian dari sikap pesimistis dan apatis masyarakat ???

0 komentar:

Posting Komentar